Desa Wisata Penglipuran: Warisan Budaya Bali dari Kabupaten Bangli

Desa Penglipuran adalah salah satu desa wisata paling terkenal di Bali, terletak di Kabupaten Bangli, sebuah kabupaten yang berada di tengah-tengah Pulau Bali. Jika kamu bertanya Bangli di mana, jawabannya adalah di dataran tinggi Bali, berdekatan dengan Kintamani, daerah yang terkenal akan Danau Batur dan Gunung Batur. Tak heran jika banyak wisatawan menyambangi Desa Penglipuran ke Kintamani dalam satu perjalanan.

Secara administratif, Kabupaten Bangli adalah satu dari sembilan kabupaten di Bali. Kabupaten ini menjadi satu-satunya daerah di Bali yang tidak memiliki garis pantai, namun kekayaan budaya dan alamnya tak kalah menarik. Di peta, peta Kabupaten Bangli menunjukkan posisinya di tengah-tengah pulau, dikelilingi oleh kabupaten lain seperti Gianyar, Klungkung, dan Karangasem.

Desa Wisata Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa tertua di Bali, dan merupakan contoh nyata pelestarian adat istiadat masyarakat Bali Aga. Kata "Aga" dalam arti nama Aga merujuk pada masyarakat Bali kuno yang mempertahankan tradisi leluhur. Puri Legenda di desa ini masih memegang teguh nilai-nilai budaya, dengan bentuk rumah yang seragam dan jalan utama yang bersih serta terawat.

Tak hanya kaya budaya, desa ini juga berada tidak jauh dari Tukad Cepung Waterfall, salah satu air terjun tersembunyi yang kini menjadi ikon wisata Bali 2023 dan berpotensi besar di wisata Bali 2024. Wisatawan bisa juga menjelajah ke Tukad Waterfall, air terjun Buleleng, dan destinasi lain di sekitar Kabupaten Bali.

Berbicara soal Bali, banyak yang masih bertanya, "Bali kota apa?" atau "Bali adalah kota atau provinsi?" Jawabannya: Bali adalah provinsi, bukan kota. Di dalamnya terdapat banyak nama daerah di Bali, seperti Bangli, Gianyar, Denpasar, Tabanan, dan lainnya. Sedangkan Denpasar adalah ibu kota provinsi Bali, dan termasuk dalam daftar kota kabupaten di Bali.

Untuk para pengunjung, harga tiket masuk Desa Penglipuran cukup terjangkau, biasanya sekitar Rp25.000–Rp30.000 per orang. Desa ini sering dijadikan tempat edukasi budaya, termasuk dalam mengenal sistem Subak, yang artinya sistem pengairan sawah tradisional Bali. Selain itu, di kawasan museum Dayu, pengunjung bisa belajar lebih dalam tentang sejarah Kerajaan Bangli, yang pernah berjaya di masa lampau.

Kuliner juga menjadi daya tarik, dengan makanan khas Bangli seperti tipat cantok, jaja batun bedil, dan lawar kuwir yang sayang untuk dilewatkan. Bagi wisatawan yang ingin berlama-lama, mereka dapat mencari penginapan sekitar Desa Bangli atau bahkan mengecek harga rumah di Taman Dayu, yang juga menjadi sorotan.

Berbagai pertanyaan seperti "Di provinsi manakah letak Desa Trunyan?" atau "Dimanakah Desa Trunyan berada?" terjawab mudah: desa tersebut juga berada di Kabupaten Bangli , tepatnya di tepi Danau Batur, dan terkenal dengan tradisi pemakaman uniknya yang tidak mengubur atau membakar jenazah, namun membiarkannya di atas tanah tanpa bau karena keberadaan pohon Taru Menyan.

Bagi pencari informasi, peta wisata Pulau Bali sangat membantu menemukan jalur ke desa-desa budaya seperti Penglipuran dan Trunyan. Kedua tempat ini memberi pengalaman berbeda dari kota-kota di Bali seperti Denpasar atau Gianyar.

Jadi jika kamu mencari pengalaman yang menyatu dengan adat, budaya, dan sejarah Bali, Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli adalah jawabannya. Tak hanya memberi pengalaman visual, tetapi juga spiritual dan edukatif. Di tengah pesatnya perkembangan Bali modern, desa ini tetap kokoh sebagai simbol keseimbangan antara manusia, alam, dan budaya.